Advertisement

Coba-coba

Killed vaccine: polio virus


Polio step 1 Langkah 1
Gunakan kultur jaringan untuk menumbuhkan virus baru.

 
Tujuan dari pembuatan vaksin yang dimatikan adalah untuk menonaktifkan kemampuan replikasi suatu patogen (kemampuannya untuk memasuki sel dan berkembang biak) sekaligus menjaga keutuhan bentuk dan karakteristik lain yang akan menghasilkan respon imun terhadap patogen yang sebenarnya. Ketika tubuh terkena vaksin polio yang telah dimatikan, sistem kekebalan tubuh akan membentuk pertahanan yang akan menyerang virus polio hidup apa pun yang mungkin ditemui di kemudian hari.

Untuk memproduksi vaksin ini, pertama-tama diperlukan banyak salinan virus polio. Anda bisa menanamnya dalam kultur jaringan.


Polio step 2 Langkah 2
Gunakan alat pembersih untuk mengisolasi virus polio.

 
Virus polio menggunakan sel-sel dalam kultur jaringan untuk menghasilkan banyak salinan dirinya sendiri.

Salinan virus ini perlu dipisahkan dari kultur jaringan.


Polio step 3 Langkah 3
Gunakan formaldehida untuk membunuh virus.

 
Ada beberapa cara untuk menonaktifkan virus atau bakteri untuk digunakan dalam vaksin. Salah satu caranya adalah dengan memaparkan patogen pada panas. Beginilah cara bakteri dalam vaksin tifoid dinonaktifkan. Cara lainnya adalah dengan menggunakan radiasi.

Untuk vaksin polio yang dikembangkan oleh Jonas Salk pada tahun 1954, formaldehida digunakan. Anda juga akan menggunakan formaldehida dalam pembuatan vaksin polio.


Polio step 4 Langkah 4
Isi jarum suntik dengan virus polio yang telah dimatikan.

 
Virus mati pada vaksin polio Anda tidak akan menghasilkan respon imun penuh saat disuntikkan ke dalam tubuh. Hal ini berlaku untuk semua vaksin yang tidak hidup. Oleh karena itu, vaksin ini biasanya memerlukan suntikan booster.


Polio done Selesai
Vaksin polio sudah selesai.

Select another pathogen.

 
Selamat. Anda telah menghasilkan vaksin polio yang telah dimatikan.

Ada dua vaksin polio yang banyak digunakan saat ini. Salah satunya adalah vaksin Salk yang dimatikan; yang lainnya adalah vaksin hidup yang dilemahkan yang pertama kali dikembangkan oleh Albert Sabin.

Selain polio dan tifus, vaksin mati juga digunakan untuk mencegah influenza, tipus, dan rabies.


Simpan dibawah 30°C Store below 86°F